Kamis, 24 Oktober 2013

Masa Lalu



Aku, kamu, mereka, kita semua memilikinya.
Baik, buruk, datar, terjadi seadanya. Betul kan ?
Masa lalu itu adalah hari ini, hari ini akan menjadi esok, esok akan menjadi lusa, lusa akan menjadi masa depan.
Maka masa depan adalah cermin masa lalu, masa lalu adalah cerminan masa depan.
Tinggal apakah kemudian kita akan imitasi, modifikasi, atau merenovasinya.
Semua tergantung pemiliknya.

Masa lalu,
Aku, kamu, mereka, kita semua merasakannya.
Pahit, manis, asam, terjadi seizin-Nya. Betul kan ?
Masa lalu adalah kisah, kisah yang akan menjadi pelajaran, pelajaran yang bisa menuaikan hikmah, hikmah yang akan menjadi bekal perubahan.
Ya, PERUBAHAN. Menjadi “lebih baik” ataukah “lebih buruk”.
Tinggal bagaimana kita mampu membumbuinya, memberi resep-resep terbaik ketika mengolahnya, dan memberi sajian yang bisa dinikmati rasanya.
Apakah rasa itu pahit ? namun menjadi bekal untuk memperbaiki keesokan hari. Apakah rasa itu manis ? dan itu akan menjadi nilai serta kepuasan tersendiri yang bisa dinikmati dan dibagi.

Silahkan pilih !

Bahwa, masa lalu akan kita “apa kan”, itu kembali lagi pada diri masing-masing.
Apakah dibuang begitu saja dan menjadi sia-sia,
Atau mengkodingnya, memilah ini dan itu lalu mereka-reka pelajaran apa yang bisa dipetik.
Akan menjadi aib ketika ia hanya diabaikan saja, itu musibah!
Akan menjadi baik, ketika ia direnungkan untuk perbaikan, itu berkah!
Maka, lebih baik disebut sebagai mantan penjahat daripada mantan ustadz.
Maka, lebih baik disebut “sok alim” daripada “sok bejat”.

Waallahu’alam.

Yang pasti saya akan salut kepada mereka yang mampu berkaca pada masa lalunya dan tak menjadikannya sia-sia untuk melakukan PERUBAHAN dalam rangka PERBAIKAN.

Masa lalu,
Ada baik ada buruk.
Ada manis ada pahit. Silahkan diolah !

Masa lalu,
Sejatinya itulah skenario-Nya,
Menguji kita, dititik mana kita mampu menerimanya
Me-ne-ri-ma-nya.

#RefleksiDiri
#UntuknyaYangBerjuangMemperbaikiDiri




Tidak ada komentar:

Posting Komentar