Rabu, 17 Desember 2014

I LOVE YOU, KAK!

Bismillah.

This week is your 16 week in my stomach, dear J . It’s mean your 4 month *excited*. Dan di awal-awal keberadaanmu ini memang sengaja tidak Bunda woro-woro kan ke banyak orang. Hanya ke keluarga dekat dan sahabat-sahabat dekat saja. Bukan karna apa dear, hanya bunda ingin memiliki fokus lebih pada dirimu. Tapi yang namanya kabar bahagia memang sepertinya cepat meluas ya, hehehe, dan akhirnya kamu mendapatkan banyak doa dari mereka yang mendengar dear J. Bunda juga selalu diajarkan oleh Ayah-mu agar tidak melulu men-share segala hal kehidupan pribadi ke sosial media. Jangan alay, katanya. *ppfftt* Cukup kehidupan kita (ditambah kamu, dear J) hanya kita dan Allah yang menikmati, hihi. *Ga enak juga mau romantis-romantisan sementara masih banyak yang jomblo #ups*

            Kehadiranmu, itu anugerah luar biasa sayang. Dalam sekejap kamu menjadikan Bunda jadi orang yang protektif dan semakin manja (pada Ayah-mu tentunya *hhfftt*). Terkadang Bunda menangis nggak jelas, kaki pegel di sana-sini, mual, pusing, pinggang berasa mau patah dan kalau jalan berapa kilo saja sudah terengah-engah. Masya Allah. But that’s want to be a precious moment, dear. Itu yang Bunda rasakan di awal kehadiranmu. Sekarang, Bunda perlahan merasa sudah terbiasa dan cukup kuat, itu juga karna motivasimu yang kuat di dalam sana J. Yaaa… meskipun terasa bertambah berat perut Bunda dibawa kemana-mana, hehe.

            Bunda besyukur karna pembawaanmu nggak macam-macam, sayang. Nggak begitu rewel yang kemudian membuat Bunda-nya juga nggak ikutan rewel. Kalau Bunda dengar cerita dari Bunda-Bunda yang lain, mereka kok sangat kepayahan ketika mengandung. Sampai ada juga yang tidak bisa bangun dari kasur dan tidak nafsu makan saking payahnya mengandung. Tapi kamu, dear, kamu kuat *terharu*. Bunda masih kuat pergi ke pondok untuk mengajar, padahal perjalanannya cukup melelahkan. Bunda masih kuat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah, yaa walaupun masih suka ditunda-tunda, hehehe. Dan yang lebih penting lagi, Bunda masih kuat buat masukin makanan khususnya nasi ke dalam perut buatmu. Malah nafsu makan Bunda tergolong “Mbadhok” kalau kata orang Jawa mah, alias apa aja masuk mulut, hahahaha. Mual Bunda nggak begitu parah, dear, masih bisa ditahan, and Im so thanksful to Allah for that, honey.

            Sekarang, masuk 4 bulan keberadaanmu di perut Bunda, Bunda semakin merasakan kebesaran Allah yang luar biasa. Awalnya bunda nggak mengerti kenapa perut Bunda sering terasa ada denyut “njuut..njuutt..njuut”, dan itu sering sekali. Ketika periksa ke bidan dan di USG, eh kamu ternyata hobi gerak-gerak, dear :D . You’re so active! Pantes jedag-jedug aja di dalam perut, hihihi. Walaupun kamu masih sangat kecil dan masih dalam pertumbuhan organ, otak dan saraf tapi itu fenomena yang teramat luar biasa buat Bunda, sayang. Betapa Maha Besar Allah yang menciptakan manusia di dalam tubuh manusia, dan ia berkembang di sana. Sekarang, Bunda dan Ayah semakin berhati-hati memberi asupan makanan buatmu, dear. Terutama Ayah-mu nah, yang sangat berhati-hati sama makanan, (soalnya Bunda kadang masih kebawa nafsu, pengin ini itu, hiks). Ayah-mu sudah mulai melarang makan ini-itu, rajin tanya kamu sudah diajak ngobrol apa hari ini, sudah diajak tilawah belum, dsb. Sementara Bunda, kadang masih lupa melakukan beberapa hal itu, hehehe. Insyaa Allah mah tilawah rutin, dear, murojaah sambal masak juga sering, hihihi.

            Sekarang, di usia 4 bulan-mu, dimana takdir rezeki, jodoh, dan mati ditiupkan oleh Allah ke dalam ruh-mu, Bunda berdoa semoga kelak kamu mampu memberi manfaat kepada orang lain dari kehidupan yang kamu jalani. Bunda berharap kamu menjadi salah satu aktor yang berbaris rapi dalam barisan penerus dakwah Rasulullah SAW *nangis*. Bunda berharap kamu-lah yang menjadi pembuka pintu-pintu syurga buat Bunda dan Ayah, dear.

            Dear, dalam perkembanganmu di dalam rahim Bunda, sunggu banyak kekhawatiran Bunda untuk benar-benar menjagamu. Mulai dari terjaganya kamu dari goncangan ketika Bunda naik motor (maklum jalanannya jelek di sini, sayang, kuat yaa J ), dari aktivitas Bunda yang tidak boleh terlalu capek dan tidak boleh terlalu nganggur, sampai dari asupan makanan buatmu. Seringnya, Bunda khawatir dengan makanan-makanan yang Bunda makan, dan HP dengan bermodal internet seolah menjadi juru penyelamat Bunda dari segala mitos yang bertebaran di muka bumi ini, dear. Katanya, ibu hamil nggak boleh makan ini, ini, ini, itu, itu, dan itu *ppfftt*. Kalau waktunya memang belum pas jadwal kontrol bidan untuk bisa tanya, internet-lah sumber jawaban keresahan Bunda, dear, hahahaha. And you know what (?), beberapa dari yang di mitos kan orang-orang itu ternyata justru faktanya adalah sebaliknya. Tidak dilarang bagi ibu hamil, bahkan baik buat ibu hamil. Contohnya, daun papaya dan daun singkong. Dear, Bunda suka sekali sayuran itu, huhuhu, dan untungnya boleh dimakan dengan porsi yang proporsional J. Kalau kata ibu bidan, segala makanan itu boleh dimakan sayang, hanya untuk beberapa jenis makanan jangan terlalu banyak konsumsinya. Kecuali makanan berpengawet dan ber-micin yaa, itu kalau bisa dihindari. MSG kalau mau Bunda konsumsi biasanya tidak terlalu banyak dan tidak pernah bunda campur dengan garam, karena efeknya bisa hipertensi dan mual, dear. Itu sumber dari internet juga, hehehe.

            Semoga pengetahuan Bunda tentang nutrisi makanan yang masih sedikit ini bisa menjagamu yaa J. Semoga Bunda nggak lelah banyak-banyak baca artikel untuk asupan gizimu. Sekarang, bantu Bunda untuk program menambah berat badan ya, dear. Karena BB Bunda turun kemarin, jadi Bunda harus banyak makan dan ngemil agar BB nya sesuai usia kandungannya. Sekarang, setiap hari Bunda musti berpikir keras untuk memilih menu camilan untuk ngemil. Jadi selain baca artikel tentang asupan gizi, Bunda juga sering baca-baca artikel masak untuk menu-menu camilan buatmu, hehehe. You know me so well lah ya dear, kalau Bunda kan juga suka masak, wkwkwkwk.

            Baiklah, dear. Semoga fokus Bunda padamu tidak hanya seputar makanan saja yaa, mihihiihih. Semoga fokusnya juga pada kualitas ruhiyah Bunda untuk persiapan dirimu hingga persalinan nanti. Dan Bunda berharap kita saling bekerjasama untuk semua hal itu ya, dear. Semoga kita kompak saling mendukung satu sama lain untuk kebaikan kita, terkhusus kebaikanmu. Ayah juga akan turut mensupport dengan caranya, jadi jangan khawatir, kita bertiga harus jadi tim yang bisa saling bekerjasama untuk kebaikan keluarga kecil kita nanti, dear. Tumbuh dan berkembanglah dengan baik, sayang. Semoga Allah senantiasa menjagamu hingga kamu melihat dunia ini nanti. Sehat, kuat dan hebat ya, dear! *kiss*

Rabbi Habli Minaash Shalihiin.~ Full of Love for you, Kak! J