Kamis, 02 Januari 2014

Pelukan Penguat Rasa

Aku merindukannya,
Merindukan ia, ia, dan ia,
Mereka…
Yang senantiasa penuh cinta.

Aku merindukannya,
Mereka yang dilingkupi rasa cinta
Cinta pada Rabb-nya
Menyatukan dan mempertemukan kita.

Aku merindukannya,
Mereka yang dilingkupi nasehat sejuta
Tapi entah mengapa
Rasa gengsi mengalahkannya.

Aku merindukannya,
Mereka yang menjadikan aku adiknya
Mereka yang menjadikan aku saudarinya
Dan yang menjadikan aku sahabat di setiap masa

Suka dan duka,

Tapi rasa gengsi mengalahkannya
Hingga akhirnya aku hanya diam menahannya
Rasa rindu yang tak mampu ku ungkap dengan kata
Dan rasa gengsi mengalahkannya.

Aku ingin mengatakan pada mereka,
Masihkah cinta dan sayang bertandang di hatinya (?)
Untuk menyapa adik kecilnya,
Menyapa sahabatnya, yang gengsi sejuta

Sembari memberikan pelukan hangat penuh cinta
Mengusap kepala kecil berbalut hijab mahkota
Dan berbisik di ujung daun telinga,
“Allah bersama kita…”

Aku merindukannya,
Mereka yang penuh suka setiap kali kita bersapa
Tapi rasa gengsi mengalahkannya
Mengalahkan pula bibir yang ingin berkata

“Sepertinya aku lemah… dan benar-benar ingin kau peluk… sebagai penguat rasa.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar