Jumat, 15 November 2013

Sikap !



Ia seonggok hasrat untuk memahami
Ia sebaris pagar untuk menjaga diri
Ia sekokoh benteng untuk melindungi
Dan ia seberkas harap untuk bersuci

Terkadang ia seperti belati,
Menusuk rusuk menembus rongga paru
Terkadang ia seperti goresan duri,
Menyayat kulit ari merobek urat sendu

Bagaimanapun sakitnya,
Semata itu adalah pertahanannya
Bagaimanapun perihnya,
Begitulah ia menikam hatinya

Hanya kemuliaanNya menjadi pengharapan
Hanya sebongkah cintaNya menjadi tujuan
Maka dengan ketegasan ia berkata,

“Maaf cukup sampai batas pagar, jangan lebih dari itu”
“Mengapa?” tanya sang hati
“Aku takut kepada Sang Pemilik. Maka, cukup diam atau pergi saja.”
“Bukankah kau pula yang menghadirkanku ? mengharap kenikmatan dari keberadaanku ?”
“Aku takut kepada Sang Pemilik. Maka, cukup diam atau pergi saja.”

Dan bertahan di balik pagar adalah sikapnya
Bersembunyi di balik pelukan Rabb adalah sikapnya
Memilih menghimpit rasa adalah sikapnya
Berusaha keras menikam hati adalah sikapnya

Karena itu pilihan,
Karena itu keikhlasan,
Karena itu keistiqomahan,
Yang melahirkan kemuliaan.

Maka biarkan rasa itu tertikam atau pergi saja,
Jika kemudian kemaksiatan yang ada,
Maka biarkan rasa itu tertikam atau pergi saja,
Jika kelalaian menjauhkan pada Rabb nya.

Karena,
Rasa adalah kepastian,
Dan,
Sikap adalah pilihan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar