16 April 2013, 8.00 a.m |
Pagiiii…
berlari terbang bersama kabut tipis dan udara sejuk pegunungan. Seperti burung
yang bebas mengepakkan sayapnya dan mencari nikmat pagi bersama udara ! Huaaahh…
aku pun seolah berlari sekonyong-konyong mencari nikmat pagi bersama CINTA J
. Sementara matahari masih malu-malu menampakkan dirinya, pegunungan yang
berbaris rapi seolah siap untuk upacara pagi dan menyambut indahnya hari, lalu
lalang orang-orang mulia bersemangat hendak mencari segumpal kenikmatan untuk
orang yang kan mereka temui dirumah sore nanti.
Pagiiii…
aku bertemu kalian kembali di lingkaran cinta ini J.
Mengais asa dan menelaah cinta dari Sang Maha Cinta. Wajah-wajah cerah nan asri
seasri syurga, jiwa-jiwa yang hangat dan penuh cinta karena ukhuwah lillah,
diri-diri yang mencoba mengeja dosa dan belajar berbagai kisah untuk dijadikan
ilmu bekal ke jannahNYA. Dengan tertib dan mandiri memulai majelis ilmu pagi
yang semoga berkah dan dinaungi keridhoanNYA. Di sela menunggu gurunda yang
tiada kunjung tiba, mereka hening dengan seksama mencoba mencari kata dan
ucapkan serangkai doa cinta J. Aku mencoba bersikap biasa saja atas
kejutan pagi ini, hanya tersenyum tak banyak kata. Mendengar satu per satu doa
cinta yang mereka haturkan. Semoga Allah mengembalikan doa itu untuk kalian,
saudariku J.
Aahhhh…
banyak sekali dari mereka menyebut doa tentang satu bentuk “rezeki”. Aku seraya
malu dan memerah diujung pipi. Mendengar doa itu terucap sementara mereka
dengan teramat penuh cinta menyampaikan, berharap Allah meng-ijabah. Ya,
mungkin memang sudah saatnya. Sebuah “rezeki” diihktiarkan, melalui doa.
Istiqomah.
Sabar. Sholihah. Dewasa. Semoga kita juga senantiasa terus belajar
menggapainya.
Salah
seorang saudari berceletuk tentang sebuah nasehat. Katanya, “kata Ustadz
Sholihun (Pengasuh PPM IC Seturan), Doa yang baik adalah doa yang selaras
antara kehendak kita dan kehendak Allah. Artinya, bahwa doa yang kita ucap
sesungguhnya berawal dari kehendak Allah karena kita merasa mampu untuk
menggapainya karena ridho Allah.” Kurang lebih begitu intinya. Ya, doa kita
alangkah baiknya sesuai dengan kehendak Allah. Agar tiada kecewa dan protes
atas berbagai nikmat yang IA berikan, apapun bentuknya J.
Sebelumnya
si gadis penuh inspirasi, menyampaikan doa yang cetar membahana dan menjadi
quote of the day hari ini di lingkaran cinta kami. Katanya, “Semoga kelak orang
yang mencintai kita adalah orang yang mencintai kita karenaNYA, bukan karena
imajinasinya mendapatkan istri sholihah semata.” Semoga Allah istiqomahkan kita
menjadi pribadi yang senantiasa memperbaiki diri, batinku. Merasa tertampar
dengan doa itu, aku merasa masih jauh dari sholihah. Rabb… istiqomahkan kami
untuk menjadi wanita seanggun Khadijah, secerdas Aisyah, dan setangguh serta
sesabar Fatimah. Aamiin.
Ahh…
rasanya rasa cintaku meluap-meluap pagi ini kepada kalian. Persis ketika
dipertemukan pertama kali kita disatukan J. Merasa
Rabithah begitu deras mengalir dalam sanubari. Sekencang seruan Rabithah pula
saat itu aku jatuh cinta di lingkaran cinta bersama kalian. Ukhti… Aku Mencintai
kalian, Fillah :’) .
*Ohya!
Hei … Kalian masih punya hutang, Gals! Nota Pengambilan barang akan segera ku
serahkan dan kutagih :-P. Ini siapa yang pelupa, sementara sudah siap dan rapi dikamar (katanya) ?? :'p
16 April 2013, 01.00 p.m |
Berjalan
lunglai, dengan kepala pening serasa berputar-putar menaiki bianglala.
Tergontai langkah kaki menuju mushola. Lagi. Lupa memberi hak pada perut yang
sudah berdendang syahdu. Nanti dulu, sholat mau ditunaikan dahulu. Nyess… selalu
merasakan “nyess” setiap kali memasuki mushola penuh kisah ini. Nyaman J.
Di pojok dekat jendela duduk seorang gadis, antusias melihatku datang kemudian
menyapaku. Tak banyak cakap dulu, aku bergegas mengambil wudhu. Sholat dan memanjatkan
doa yang selalu coba kuhayati setiap yang terucap. Kembali duduk, disebelah
gadis tadi. Ada titipan, katanya. Aku mengernyit. Titipan apa? Ia keluarkan
sesuatu dari dalam tas kecil nya. Kulihat sebungkus bentuk persegi dengan motif
bunga. Dari siapa? Dari Hamba Allah, katanya.
Kepada
Hamba Allah yang dengan senang hati memberi buku ini, terimakasih. Buku sudah
hampir habis ku baca. Cukup menikmati setiap kata yang menjuntai di
barisan-barisan paragraf yang tercetak. Rangkaian kata yang begitu apik.
Terimakasih.
~Selalu
antusias ketika ada kesempatan diberi buku oleh siapapun. J
16 April 2013, 7.50 p.m |
Kepala
masih pening, padahal perut sudah terisi. Sepulang meninabobokan ponakan
digendongan hingga tertidur lelap, lalu bersiap untuk diculik oleh segerombolan
orang yang mendadak dan memaksa untuk ikut mereka pergi. Halaahh… modus! Hahaha…
yasudah lah, aku tak mau menghancurkan rencana baik sahabat-sahabatku lagi.
Setelah kemarin ahad, terpaksa aku menghancurkan rencana baik “geng kece cihuy”
di kajian mingguan masjid Mardliyah :-p. Sengaja tak memberitau mereka kalau
aku kembali “mendaki gunung”. Hahahaha.
Dengan
segera masuk ke mobil sementara badan masih gontai. Setiba di lokasi, kami
bermain “masangin” dengan asiknya. Lucu-lucuan saja. Sampai pada giliranku,
mata ku ditutup dengan slayer dan berjalan mencoba membelah dua pohon kembar di
tengah lapangan. Tapi aneh, sepertinya aku dikerjai. Mereka mengajak berputar-putar
tak menentu. Hei, kepala pusing hei! Lagi pening hei ! Memaksa untuk meminta
dibuka mata, tapi selalu dicegah. Hmmm.. dasar scenario, dikira aku tak curiga
?? Entah apa yang mereka lakukan, ketika ku buka mata, kue, lilin dan sebungkus
kado besar ada dihadapan mata, dan mereka cengingisan.
“Kurang
kembang api cuy!” celetukku kesal. Mereka meminta ku berdoa dan meniup
lilinnya. Aku tak mau meniup lilinnya, akhirnya kutepuk-tepukkan tangan hingga
api nya redup. Beberapa saat kemudian ternyata kembang api meletup-letup diatas
langit. Eeemmmm…. Cantiiikkk J .
Hei
! Konco kentel nganti raiso di ubleg-ubleg ! Hampir 6 tahun cuy kita masih awet-awet
aja yak relationshipnya, hahaha :-p. Thanks for Surprise… for Gift-Doraemon…
for fireworks *yang kalian aku-akuin, hah!*... dan untuk doa yang kalian lantunkan. Semoga doa juga kembali untuk kalian. Love You Fillah, cuy!
Lys…
jadi kapan jadwal ngaji bareng kita, haa??? :-/ Yang lain mau ikut gaa, haa?? J
17 April 2013, 03.00 p.m
Dan
untuk sebungkus kado yang secara mendadak diberikan ketika aku mengantar ia
pulang.
Terimakasih,
telah menemani hari-hari ku di perpus. Mendengar keluh kesah skripsi yang
tengah diperjuangkan bersama. Hadiah yang cantik, jilbab abu-abu dan bros bunga
abu-abu, yang sepertinya akan sulit kucari pasangan baju atau gamis untuk ku
kenakan. Semoga ada rezeki suatu hari, jadi bisa kubelikan pasangannya agar ia
tak sendiri. Hehehe. Terimakasih atas ucapan yang luar biasa J.
“Untuk saudariku, Nisa. Bertambah
satu usiamu semoga bertambah pula kedewasaanmu. Nis, tahun ini mungkin akan
banyak kejutan yang datang silih berganti. Begitupun dengan orang-orang yang
ada di sekitarmu saat ini, pun akan datang dan pergi. Doaku, semoga kamu selalu
dikelilingi oleh orang-orang yang sholihah. Untuk TA mu semoga Allah memberi
jalan yang terbaik ya. Semoga dosenmu bisa seirama dengan jadwal dan jalan
fikiranmu. Semoga kamu dipermudah dalam pencarian dan pengumpulan data. Semoga ide-ide
cemerlang mengalir deras ketika proses penulisan. Keep istiqomah ya. Tambah lagi
tingkat kesabaranmu. Hati-hati dalam melangkah dan bertindak. Tawadhu dan
rendah hati dalam menjalani hari. Oke nis J.
Tulisan jelek sih gamasalah,
Asal bukan jelek hatinya hohoho.”
Aamiin.
Semoga Allah juga mengembalikan doa tersebut untukmu J.
~tetiba
mellow, karena mungkin tak lama lagi mereka-mereka yang turut berjuang bersama
di kampus, satu per satu akan pergi ke halaman masing-masing. Baca Rabithah
kenceng-kenceng!! L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar