Bahwa
Rindu, meski ia begitu sesak, tapi doa selalu menjadi jalan untuk membuat semua
begitu lega.~
*Log
in Facebook Account*
Pagi
ini, setelah lebih dari sebulan tak mengaktifkan facebook dan meminimalisir
segala kegiatan di media sosial, tetiba hati sesak oleh rasa rindu. Aku memang
sengaja meminimalisir aktivitas di media tersebut karena aku takut. Kondisi
ruhiyah dan fisik yang sempat drop beberapa bulan lalu membuatku banyak
berpikir dan berusaha semakin mendekat sama Allah. Aku tak ingin banyak mengeluh
dengan apa yang aku kerjakan, aku tak ingin banyak mengomel dengan apa yang
membuatkan gusar, dan aku tak ingin banyak bercanda dengan segala lelucon (tak
bermanfaat), maka kuputuskan untuk mematikan aktivitas facebook dan mengurangi
aktivitas twitter. Just blog and email aku berselayar, juga Whatsapp yang
memang menjadi satu cara untuk keep in
touch di lingkaran ukhuwah. Ya, aku tengah menjadi manusia yang belajar dan
belajar menata 3 perkara hati.
Pagi ini aku berinisiatif
mengaktifkan kembali akun fb ku. Sekedar ingin menengok kabar mereka, mereka,
dan mereka di sana. Ya, karena aku merasa SMS kini sudah tak begitu berguna
(kecuali urusan kerjaan), selain aku juga tengah malas mengisi pulsa hehe. Aku
tengok satu per satu akun sodari-sodari ku. “Rabb
aku merindukan mereka… Jems, Ayu, Mbak Dea, Nia, Izzah, Bella, Mbak Yess, Mbak
Alin, Ingar, Intan, Een, Deyni, Nuri, dll.”
Berbagai
kabar pun menjadi topik andalan di beranda. Kabar suka bahkan kabar duka. Kabar
tentang banyak kawan senagkatan yang melepas masa lajang dan masa gadisnya, dan
aku turut bersyukur dan mendoakan mereka J . Ada
juga kabar seorang kader dakwah yang melepas masa hidupnya di dunia untuk
menemui Rabb yang dicintainya. Dua jenis kabar itu yang kemudian membuat dada semakin
sesak karena dibalut rindu. Sebulan tak bertemu mereka dan mendapati banyak
kabar lewat media sosial membuat mellow sekonyong-konyong. Ahh… bagaimana nanti
jika “perpisahan” menemui waktunya ?? Yang satu demi satu akan kembali ke
tanahnya masing-masing. Ya, itu juga yang menjadi alasanku untuk sengaja tak
menemui dan jarang berkomunikasi dengan mereka, belajar untuk ditinggalkan.
(aahh nggak enak banget bahasanya…) Saat ini memang semua di jogja, tapi suatu
saat mereka akan pergi meninggalkan jogja, aku ? Ya, akulah yang mungkin entah
sampai kapan akan tetap di sini dan selalu menjadi orang yang ditinggalkan. (bahasanya
sarat ego banget ya..) Tapi bagimanapun, konsekuensi dari pertemuan adalah
perpisahan toh ? Entah kapan, satu per satu dari kita juga akan merasa
ditinggalkan dan meninggalkan. J Satu
per satu akan kembali pada Yang Maha Memiliki. Seperti seorang mujahidah dari
MIPA itu, walau aku tak mengenal tapi aku begitu merasakan banyak orang yang
mencintainya karna dakwah, karna Allah. Ahh… super sekali mbak Anissah Dini. Membuat
aku harus selalu mengingat akan KEPASTIAN itu dan mempersiapkan dengan baik.
Well,
aku rindu kalian. Tapi gengsi mengalahkan. Maaf jika jarang menanya kabar
tentang kalian atau mengSMS, WA, bahkan bertemu, tapi aku tahu segala hal
tentang kalian. (Jangan salah, aku punya radar neptunus untuk selalu mengirim
signal update diri kalian :p ) Aku hanya tengah berada di suasana berbeda di
tempat yang berbeda, dengan rindu yang bertandang di sana, di wajah kalian.
Semoga kalian tetap mendoakan aku, aku mendoakan kalian. Semoga meski rupa tak
bersapa tapi hati tetap satu asa, cinta pada-Nya.
Well,
Jems…
sabar ya nduk meski jatah wisuda musti mundur, tapi perjuangan kemarin itu kece
sekali nyelesein skripsinya J
Ayu…
duh, ibu asdos sibuk tenan. Jadi makin sibuk nih karna mengampu anak-anak di
asrama :p. Sik penting tetep dalam kebaikan ya yuu…
Mbak
Dee… ahh aku berharap kau baik-baik saja di sana dengan kondisi bencana yang
tengah menimpa Sinabung. :-/
Nia…
hmm.. parah lah kau ni… nggak pernah ngeWA aku, ngajak ketemu atau sekedar
makan siang bareng. Ga kangen ??
Izzah…
ibu birokrat sibuk beut dah. Nggak peka juga nih kalo gue nungguin WA nya tiap
malem. Gue kan nggak enak mau ngeWA lo dulu bey, takut lo ternyata capek banget
abis kerja jadi birokrat.
Bella…
kangen sedikit terobati lah dengan kedatangan sejenak kemari bulan lalu. Banjir
udah surut kan bel ? J
Mbak
Yess… sedih adalah ketika mbak yess nggak peka aku kasih kode-kode buat ngobrol
sebentar di WA. Aku sengaja kirim tausyah2 via WA tapi kadang dicuekin, atau cuma
dibales emot doank L.
Mbak
Alin… ustadzaahh… dari kemarin aku mau main ke rumah situ sibuk teyuuuss ssiihh
jadi bu guluuuu… mau maiiiinnn T_T
Intan,
Ingar Een… oooiiii yang lagi nyiapin diri mau sekolah lagii (intan ingar), dan
yang lagi kejar setoran skripsiii (een) :D miss youuuuuuu !! aku yakin kalian
juga kangen aku kan kan kan ?? satu buktinya een sms “Nisa kmrn diujung rasa
kantukku, aku menulis hal2 yg harus aku lakukan hari ini. Entahlah… di urutan
no.5 aku tulis “sms nisa”, jd skrg aku sms kamu hehe.” Oh jadi aku urutan no.5
een ??? oke fine! (hahahaha..)
Deyni…
bu dokteerrr aku belom jadi jadi nih konsultasi gigi ke kamuuhh. Sebenernya alasan
utama bukan karena gigi siihh… itu cuma alibi aja karna aku pengin ketemuuuuuu
:p.
Nuri…
nuy aku ngerasa beda deh ama yey. Sekarang knapa jadi somsek gitu ? biasanya
kan kamu dikit-dikit “bun… bun… bun…” tapi tiap aku WA balesan yey
singkat-singkat amat. Sedih tauu … aku kan pengin ada hiburan dari yey. Maap
yak kalo aku ada salah. L
J J J mari
kembali belajar 3 perkara hati, Sabar, Ikhlas, dan Syukur.
*again,
Facebook Account is Deactive. J*