“Suara adzan berkumandang, tapi
sayang aku masih dalam keadaan belum ‘suci’ untuk menunaikan kewajiban. Maka,
aku hanya masih duduk terdiam mendengar lantunan adzan sembari menulis tulisan
ini diselingi suara bising roda kereta yang mulai melaju. Entah, apa yang di
rasa saat ini. Hanya, merasa hati gundah menyambut tahun depan yang tinggal
menghitung jam.
Tetiba airmata mengumpul diujung
kelopak,. Hingga tak tertampung dan akhirnya tumpah. Ya, waktu semakin berlalu
terus berjalan hingga entah dimana ia akan menemukan ujungnya. Seperti
kereta-kereta ini, yang setiap hari tanpa henti melaju hingga tiba ia di tujuan
mengantarkan penumpangnya. Entah, aku hanya merasakan suasana kesedihan untuk
menyambut tahun depan. Entah, aku hanya seolah tak mampu menilai sejauh mana
diri ini berusaha terus memperbaiki diri.
Yang aku pikirkan di pergantian
tahun ini, tak ada yang spesial untuk dirayakan dengan kesenangan. Tak ada.
Yang spesial adalah bahwa ada banyak hal yang perlu disiapkan untuk disambut.
Banyak hal yang harus dijemput. Dan entah kenapa justru airmata mengalir
menikmati kesedihan, memikirkannya karna rasanya hanya biasa saja. Bahkan yang spesial
tentang hal ini rasanya pun biasa saja.
Banyak hal yang harus dijemput dan
banyak hal pula yang akan segera datang. Namun aku biasa saja.”
31 Desember 2013~
Say “Haii.. 2014 !”, well… finally kita bertemu juga. Tapi pertemuan kita sepertinya tak seindah yang dulu ku bayangkan. Muqoddimah yang tak seantusias tahun-tahun sebelumnya. Aku paham masa akan segera berganti dengan ceritanya masing-masing. Dan setiap cerita akan ada masa nya sendiri. Setiap momen akan menemukan masa nya sendiri. Setiap perubahan fase kehidupan akan bertemu dengan masa nya sendiri. Tapi entah apa yang terjadi, aku merasa masa di tahun 2014 ini tak se-gairah aku menyambut tahun-tahun sebelumnya. Menyesal ? iya. Menyesal karena harus menyambut 2014 dengan kondisi hati seperti ini. Jadi toh pembukaannya tak seindah yang dirangkai mata dulu. Alhasil, 2014 yang penuh target-target besar yang kurangkai tahun lalu seolah tak spesial dulu.
Say “Haii.. 2014 !”, well… finally kita bertemu juga. Tapi pertemuan kita sepertinya tak seindah yang dulu ku bayangkan. Muqoddimah yang tak seantusias tahun-tahun sebelumnya. Aku paham masa akan segera berganti dengan ceritanya masing-masing. Dan setiap cerita akan ada masa nya sendiri. Setiap momen akan menemukan masa nya sendiri. Setiap perubahan fase kehidupan akan bertemu dengan masa nya sendiri. Tapi entah apa yang terjadi, aku merasa masa di tahun 2014 ini tak se-gairah aku menyambut tahun-tahun sebelumnya. Menyesal ? iya. Menyesal karena harus menyambut 2014 dengan kondisi hati seperti ini. Jadi toh pembukaannya tak seindah yang dirangkai mata dulu. Alhasil, 2014 yang penuh target-target besar yang kurangkai tahun lalu seolah tak spesial dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar