Hmmm…
udah berapa lama nih blog nggak diurus *tiup-tiup debu*
Marah.
Pasti
semua orang pernah merasakan marah. Dengan berbagai alasan, berbagai sebab, dan
berbagai kondisi, marah itu selalu ada dan selalu muncul. Marah selalu menjadi
akibat dari apa yang membuat hati kita tidak nyaman, tidak senang, dan yang
pasti tidak sabar. Iya atau iya ?? Lalu, apa yang biasa kamu lakukan setiap
kali marah itu datang ? Banting hape ? *duh eman* Banting gelas piring sendok
alat-alat dapur ? *besok makan pake apa cing??* Atau buang semua alat make up
yang tertata di meja seperti di sinetron-sinetron itu ? *korban sinetron #sigh*
Banyak
ekspresi yang bisa diungkapkan ketika si marah ini tiba-tiba mengumpat dalam
dada. Tapi aku, setiap kali marah itu datang, cenderung ambil gembok dan kunci
mulut rapat-rapat, hahaha alay! Aku selalu memilih untuk diam dengan muka lipat
lima atau enam *sempet ngitung ?? :-O * Muka nggak ngenakin sih emang kalau
dilihat, tapi itu cara satu-satunya daripada aku mendzolimi banyak pihak dan
menyakiti hati banyak orang. Dan seringnya, ketika ada orang yang
mempertanyakan atau rawan membuat marah makin menjadi-jadi, selalu aku
sampaikan, “Maap cuy, mood gue lagi anjlok, lagi pengin diem, mohon pengertian
ya, daripada entar lo sakit hati.” Mereka pun mengerti dan memahami. Biarlah
marah ini kunikmati sendiri... syalalala~
Katanya
sih, kalau marah itu dipendam sendiri tanpa diluapkan akan berdampak pada
kesehatan jantung. Hmmmm… entahlah, masa bodoh dengan opini itu. Tapi aku punya
cara sendiri untuk mengatasi rasa marah itu. Diam buatku lebih baik, lakukan
praktek pernafasan dengan baik (ambil nafas dalam-dalam, hembuskan perlahan)
karena justru aktivitas ini secara klinis teruji memberikan rasa rileks, lalu
istighfar sebanyak mungkin. Yaaa…. Walaupun setelah melakukan kiat-kiat
tersebut muka masih kelipat-lipat seperti cucian kering yang habis disetrika
dan mulut masih tergembok rapat, tapi setidaknya lebih menguntungkan diri
karena nggak memakan banyak korban. Korban sakit hati. *ngelap ingus*
Setidaknya
(lagi), itu adalah salah satu cara untuk belajar sabar, karena sabar itu nggak
ada batasnya kan ?? Marah… marah… kadang kamu itu emang merepotkan banyak
orang, hhhh…
Tapi
karena kamu juga tingkat akhlak manusia itu diujikan biar bisa naik tingkat.
Karena kamu juga, orang belajar menjadi bijak dan lemah lembut.
Well,
buat kalian yang mungkin sempet baca tulisan abal-abal ini, silahkan cari cara
sendiri untuk mengatasi rasa marah tanpa menyakiti banyak pihak di sekitar
kalian. Yang paling penting sih sebenernya dengan banyak-banyak istighfar,
karena kita serasa diingatkan kalau kita luapkan marah itu dengan semena-mena,
maka justru kita yang punya dosa atau ikutan dosa. Oke, selamat menikmati rasa
marahmu dengan bijak. J
*maap
cuy, mood gue lagi anjlok, jadi gue nulis ginian, daripada ntar lo sakit hati,
gue diem dulu deh ya*
Astaghfirullahal’adziim…