Bismillah.
This
week is your 16 week in my stomach, dear J . It’s mean
your 4 month *excited*. Dan di awal-awal keberadaanmu ini memang sengaja tidak
Bunda woro-woro kan ke banyak orang. Hanya ke keluarga dekat dan
sahabat-sahabat dekat saja. Bukan karna apa dear, hanya bunda ingin memiliki
fokus lebih pada dirimu. Tapi yang namanya kabar bahagia memang sepertinya
cepat meluas ya, hehehe, dan akhirnya kamu mendapatkan banyak doa dari mereka
yang mendengar dear J. Bunda juga selalu diajarkan oleh
Ayah-mu agar tidak melulu men-share segala hal kehidupan pribadi ke sosial
media. Jangan alay, katanya. *ppfftt* Cukup kehidupan kita (ditambah kamu, dear
J)
hanya kita dan Allah yang menikmati, hihi. *Ga enak juga mau
romantis-romantisan sementara masih banyak yang jomblo #ups*
Kehadiranmu, itu anugerah luar biasa
sayang. Dalam sekejap kamu menjadikan Bunda jadi orang yang protektif dan
semakin manja (pada Ayah-mu tentunya *hhfftt*). Terkadang Bunda menangis nggak
jelas, kaki pegel di sana-sini, mual, pusing, pinggang berasa mau patah dan kalau
jalan berapa kilo saja sudah terengah-engah. Masya Allah. But that’s want to be
a precious moment, dear. Itu yang Bunda rasakan di awal kehadiranmu. Sekarang,
Bunda perlahan merasa sudah terbiasa dan cukup kuat, itu juga karna motivasimu
yang kuat di dalam sana J. Yaaa… meskipun terasa bertambah berat
perut Bunda dibawa kemana-mana, hehe.
Bunda besyukur karna pembawaanmu
nggak macam-macam, sayang. Nggak begitu rewel yang kemudian membuat Bunda-nya
juga nggak ikutan rewel. Kalau Bunda dengar cerita dari Bunda-Bunda yang lain,
mereka kok sangat kepayahan ketika mengandung. Sampai ada juga yang tidak bisa
bangun dari kasur dan tidak nafsu makan saking payahnya mengandung. Tapi kamu,
dear, kamu kuat *terharu*. Bunda masih kuat pergi ke pondok untuk mengajar,
padahal perjalanannya cukup melelahkan. Bunda masih kuat mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan rumah, yaa walaupun masih suka ditunda-tunda, hehehe. Dan
yang lebih penting lagi, Bunda masih kuat buat masukin makanan khususnya nasi
ke dalam perut buatmu. Malah nafsu makan Bunda tergolong “Mbadhok” kalau kata
orang Jawa mah, alias apa aja masuk mulut, hahahaha. Mual Bunda nggak begitu
parah, dear, masih bisa ditahan, and Im so thanksful to Allah for that, honey.
Sekarang, masuk 4 bulan keberadaanmu
di perut Bunda, Bunda semakin merasakan kebesaran Allah yang luar biasa.
Awalnya bunda nggak mengerti kenapa perut Bunda sering terasa ada denyut
“njuut..njuutt..njuut”, dan itu sering sekali. Ketika periksa ke bidan dan di
USG, eh kamu ternyata hobi gerak-gerak, dear :D . You’re so active! Pantes
jedag-jedug aja di dalam perut, hihihi. Walaupun kamu masih sangat kecil dan
masih dalam pertumbuhan organ, otak dan saraf tapi itu fenomena yang teramat
luar biasa buat Bunda, sayang. Betapa Maha Besar Allah yang menciptakan manusia
di dalam tubuh manusia, dan ia berkembang di sana. Sekarang, Bunda dan Ayah
semakin berhati-hati memberi asupan makanan buatmu, dear. Terutama Ayah-mu nah,
yang sangat berhati-hati sama makanan, (soalnya Bunda kadang masih kebawa
nafsu, pengin ini itu, hiks). Ayah-mu sudah mulai melarang makan ini-itu, rajin
tanya kamu sudah diajak ngobrol apa hari ini, sudah diajak tilawah belum, dsb.
Sementara Bunda, kadang masih lupa melakukan beberapa hal itu, hehehe. Insyaa
Allah mah tilawah rutin, dear, murojaah sambal masak juga sering, hihihi.
Sekarang, di usia 4 bulan-mu, dimana
takdir rezeki, jodoh, dan mati ditiupkan oleh Allah ke dalam ruh-mu, Bunda
berdoa semoga kelak kamu mampu memberi manfaat kepada orang lain dari kehidupan
yang kamu jalani. Bunda berharap kamu menjadi salah satu aktor yang berbaris
rapi dalam barisan penerus dakwah Rasulullah SAW *nangis*. Bunda berharap
kamu-lah yang menjadi pembuka pintu-pintu syurga buat Bunda dan Ayah, dear.
Dear, dalam perkembanganmu di dalam rahim
Bunda, sunggu banyak kekhawatiran Bunda untuk benar-benar menjagamu. Mulai dari
terjaganya kamu dari goncangan ketika Bunda naik motor (maklum jalanannya jelek
di sini, sayang, kuat yaa J ), dari aktivitas Bunda yang tidak
boleh terlalu capek dan tidak boleh terlalu nganggur, sampai dari asupan
makanan buatmu. Seringnya, Bunda khawatir dengan makanan-makanan yang Bunda
makan, dan HP dengan bermodal internet seolah menjadi juru penyelamat Bunda
dari segala mitos yang bertebaran di muka bumi ini, dear. Katanya, ibu hamil
nggak boleh makan ini, ini, ini, itu, itu, dan itu *ppfftt*. Kalau waktunya
memang belum pas jadwal kontrol bidan untuk bisa tanya, internet-lah sumber
jawaban keresahan Bunda, dear, hahahaha. And you know what (?), beberapa dari
yang di mitos kan orang-orang itu ternyata justru faktanya adalah sebaliknya.
Tidak dilarang bagi ibu hamil, bahkan baik buat ibu hamil. Contohnya, daun papaya
dan daun singkong. Dear, Bunda suka sekali sayuran itu, huhuhu, dan untungnya
boleh dimakan dengan porsi yang proporsional J. Kalau kata ibu
bidan, segala makanan itu boleh dimakan sayang, hanya untuk beberapa jenis
makanan jangan terlalu banyak konsumsinya. Kecuali makanan berpengawet dan
ber-micin yaa, itu kalau bisa dihindari. MSG kalau mau Bunda konsumsi biasanya tidak
terlalu banyak dan tidak pernah bunda campur dengan garam, karena efeknya bisa
hipertensi dan mual, dear. Itu sumber dari internet juga, hehehe.
Semoga pengetahuan Bunda tentang
nutrisi makanan yang masih sedikit ini bisa menjagamu yaa J.
Semoga Bunda nggak lelah banyak-banyak baca artikel untuk asupan gizimu.
Sekarang, bantu Bunda untuk program menambah berat badan ya, dear. Karena BB
Bunda turun kemarin, jadi Bunda harus banyak makan dan ngemil agar BB nya
sesuai usia kandungannya. Sekarang, setiap hari Bunda musti berpikir keras
untuk memilih menu camilan untuk ngemil. Jadi selain baca artikel tentang
asupan gizi, Bunda juga sering baca-baca artikel masak untuk menu-menu camilan
buatmu, hehehe. You know me so well lah ya dear, kalau Bunda kan juga suka
masak, wkwkwkwk.
Baiklah, dear. Semoga fokus Bunda
padamu tidak hanya seputar makanan saja yaa, mihihiihih. Semoga fokusnya juga
pada kualitas ruhiyah Bunda untuk persiapan dirimu hingga persalinan nanti. Dan
Bunda berharap kita saling bekerjasama untuk semua hal itu ya, dear. Semoga
kita kompak saling mendukung satu sama lain untuk kebaikan kita, terkhusus
kebaikanmu. Ayah juga akan turut mensupport dengan caranya, jadi jangan khawatir,
kita bertiga harus jadi tim yang bisa saling bekerjasama untuk kebaikan
keluarga kecil kita nanti, dear. Tumbuh dan berkembanglah dengan baik, sayang.
Semoga Allah senantiasa menjagamu hingga kamu melihat dunia ini nanti. Sehat,
kuat dan hebat ya, dear! *kiss*
Rabbi
Habli Minaash Shalihiin.~ Full of Love for you, Kak! J